LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
TANGGAL 18 - 24 APRIL 2011
NOMOR: /45/BGV. K/2011
I. HASIL PENGAMATAN
Visual
Visual
Cuaca cerah di sekitar puncak G. Merapi dominan terjadi pada waktu pagi dan malam hari, pada siang dan sore hari pada umumnya tertutup oleh kabut dan mendung. Arah angin disekitar puncak bervariasi ke arah timur, tenggara, barat terkadang ke utara.
Kejadian hujan pada minggu ini mengakibatkan banjir di K.Trising dan K.Senowo dengan ketinggian mencapai 1 s/d 1.5 meter. pada tanggal 20 April 2011 pada pukul 18:30 WIB yang teramati dari Pos Babadan. Iintensitas hujan tertinggi pada minggu ini sebesar 27 mm/jam selama 155 menit tercatat di Pos Babadan tanggal 20 April 2011. Suhu udara di sekitar G. Merapi berkisar 16 – 29 0C.
Asap solfatara berwarna putih tipis, sedang hingga tebal bertekanan lemah hingga sedang, dengan tinggi asap maksimum 900 m, terjadi pada tanggal 24 April 2011 pukul 06:25 WIB teramati dari Pos Kaliurang.
Dalam satu minggu terjadi kenaikan jumlah gempa MP sejumlah 23 kali, dari 46 kali pada tanggal 11 – 17 April 2011 menjadi 69 kali pada tanggal 18 – 24 April 2011, hal ini menunjukkan adanya fluktuasi aktivitas vulkanik. Secara umum terjadi kenaikan statistik kegempaan (tabel 1).
Jenis gempa
|
Jumlah gempa
| |
11 – 17 April 2011
|
18 – 24 April 2011
| |
MP
|
46
|
69
|
Guguran
|
18
|
39
|
Tektonik
|
18
|
13
|
VB
|
3
|
2
|
VA
|
-
|
1
|
Tabel 1 Perbandingan jumlah gempa tanggal 18 – 24 April 2011 dengan 11 – 17 April 2011
Berikut disajikan data seismik perminggu sejak bulan September 2010 s/d 17 April 2011.

Gambar 2. Grafik seismik per minggu mulai 1 September 2010 – 24 April 2011
Pengukuran EDM yang dilakukan tanggal 18 April 2011 dibandingkan dengan pengukuran tanggal 25 April 2011 dari Pos Selo menunjukkan adanya perubahan jarak sebesar +8 mm (R1) dengan kecepatan 1 mm/hari dan -1 mm (R2) dengan kecepatan 0.1 mm/hari. Pengukuran tanggal 18 April 2011 dibandingkan dengan pengukuran tanggal 24 April 2011 dari Pos Jrakah juga menunjukkan adanya perubahan jarak sebesar -4 mm (R1) dengan kecepatan 0.5 mm/hari dan +6 mm (R2) dengan kecepatan 0.7 mm/hari.
II. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental status aktivitas G. Merapi berada pada tingkat “Waspada” (level II).
III. SARAN
- Sehubungan dengan meningkatnya bahaya lahar apabila terjadi hujan di lereng G. Merapi, masyarakat tidak melakukan kegiatan pada badan sungai yang berhulu di G. Merapi. Bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, agar lebih waspada terhadap ancaman bahaya lahar.
- Mengingat banyaknya material lepas di lereng G. Merapi yang berpotensi longsor, maka masyarakat tidak diperkenankan melakukan kegiatan pendakian ke kawasan puncak G. Merapi.
- Dalam rangka mengurangi resiko bencana letusan G. Merapi mendatang, pemerintah daerah agar melakukan penataan ruang ulang dengan mengacu Peta Kawasan Rawan Bencana G. Merapi yang dikeluarkan oleh Pusat vulaknologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
- Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan, maka status aktivitas G. Merapi akan ditinjau kembali.
- Masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi G. Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke pos pengamatan G. Merapi terdekat atau ke kantor BPPTK, Jalan Cendana 15 Yogyakarta, telepon: (0274) 514180, 514192, 554608
- Pemerintah daerah diharapkan kerjasamanya untuk menyosialisasiakan rekomendasi ini kepada masyarakat.
Yogyakarta, 25 April 2011
a.n. Kepala BPPTK
Kepala Seksi G.Merapi
Dra. Sri Sumarti
NIP 19610706 199003 2 003
Sumber:
http://www.merapi.bgl.esdm.go.id/
0 komentar:
Posting Komentar